Ihsan Basir Menyebut Prioritas Utama Pendidikan di Bangkep Bukan Infrastruktur

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir menyampaikan sambutan pada rapat koordinasi konsolidasi kebijakan kota tanggap ancaman narkoba pada sektor kelembagaan, Rabu (9/8/2023). [ISTIMEWA]

SALAKAN POST, SALAKAN – Permasalahan infrastruktur pendidikan di Banggai Kepulauan yang belakangan ramai dibicarakan, ternyata bukan hal paling prioritas bagi Pj Bupati, Ihsan Basir.

Secara kontekstual, Menurut Pj Bupati, dunia pendidikan di Bangkep saat ini diperhadapkan dengan rendahnya rata-rata lama sekolah atau banyaknya angka putus sekolah.

Bacaan Lainnya

“Saat ini yang rendah dari konteks pendidikan di Bangkep, adalah Rata-rata lama sekolah,” kata Ihsan Basir.

Ihsan Basir mengakui, infrastruktur di bidang pendidikan tetap menjadi salah satu prioritas, namun yang super prioritas adalah rata-rata lama sekolah.

Di Bangkep, sebut Bupati, harus diakui infrastruktur sekolah banyak yang sudah dibangun, tapi jumlah peserta didiknya masih sangat sedikit.

Olehnya, langkah yang harus diambil untuk memperkecil angka putus sekolah adalah dengan melakukan intervensi dengan Pendidikan Paket A, B, dan C bagi yang putus sekolah.

Minimal, masyarakat mempunyai ijazah SD. Namun lebih baik, sambungnya, jika ijazah terakhir masyarakat adalah SMA atau setingkatnya.

Hal itu, Menurutnya, bisa dikerjasamakan dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), seperti yang sedang dijalankan saat ini.

“Minimal punya ijasah SD, dan akan lebih baik kalau bisa punya ijasah SMA. Dan ini bisa melalui kerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ini sedang berjalan saat ini,” jelasnya.

Sehingga secara umum, langkah yang harus diambil untuk memperbaiki masalah pendidikan di Bangkep dengan mengukur prioritas.

Sehingga, penentuan prioritas itu masih perlu ditata. Hal itu pun sudah disampaikan Pj Bupati ke Bappeda dan secara teknis di dinas pendidikan.

“Jadi penentuan prioritas itu yang masih perlu kami tata. Saya sudah menyampaikan ke Bappeda dan teknis di Dikbud agar menganggarkan dengan skala prioritas,” tuturnya.

Selain itu, tambah dia, mutu sekolah juga bisa bertambah dengan meningkatkan pengetahuan siswa, di luar subject generik sekolah seperti selama ini (matematika, Ipa, IPS dll).

“Misalnya saat ini saya sedang menggagas kegiatan Birman (Birokrasi Mengajar). Ini dilakukan, di samping mengantisipasi kekurangan guru, juga memberikan wawasan baru bagi siswa, sehingga mereka mengenal hal-hal yang dikerjakan para birokrat,” tutup Ihsan Basir. (Rif)

Pos terkait