SALAKAN POST, SALAKAN – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Banggai Kepulauan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Statistik Perikanan tangkap dan Budidaya, Rabu (23/4).
Wakil Bupati, Serfi Kambey menghadiri dan membuka secara langsung kegiatan yang dihadiri oleh 29 peserta di salah satu cafe di Desa Kautu Kecamatan Tinangkung itu.
Empat pemateri dihadirkan dalam kegiatan itu, satu di antaranya dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah. Sedang dua lainnya, masing-masing dari Badan Pusata Statistik (BPS) dan NGO, Blue Alliance dan Burung Indonesia.
Kepala Dinas, Ferdy Salamat menjelaskan, diklat ini penting dilaksanakan sebagai wadah penyamaan persepsi antara Dinas Perikanan Bangkep, DKP Sulteng, BPS, dan NGO dalam melakukan pendataan perikanan tangkap maupun budidaya.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyamakan metode analisis dan pemahaman kita terkait data perikanan dan sebagai informasi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan ke depan,” jelas Ferdy.

Ferdy menuturkan, pendataan perikanan telah dilakukan pihaknya bersama beberapa NGO, seperti Blue Alliance, Burung Indonesia, dan LINI, di awal-awal dirinya menjabat Kadis Perikanan.
Namun demikian Ferdy tidak memungkiri bahwa pihaknya masih diperhadapkan beberapa kendala dalam proses pendataan, mulai dari minimnya jumlah petugas dan keterbatasan biaya operasional.

Olehnya, dihadapan Wakil Bupati, Ferdy memohon dukungan anggaran operasional, demi kelancaran proses pendataan oleh petugas dan perolehan data yang lebih akurat lagi.
“Dan kami berharap dukungan dari bupati dan wakil bupati agar kami dapat terus bekerja dan meminta perhatian sedikit agar kesejahteraannya untuk turun lapangan, sehingga data yang kita peroleh lebih akurat lagi,” pinta Ferdy.
Meski begitu, Ferdy tetap menyatakan komitmennya untuk senantiasa menjaga kualitas data yang diperoleh, sehingga perumusan program perikanan ke depan lebih tepat sasaran.
Di kesempatan itu juga, ia menghimbau kepada semua pihak untuk tetap menjaga ekosistem laut. Sebab menurutnya, selengkap apa pun sarana dan prasarana jika ekosistem tidak terjaga, maka semua yang diupayakan akan sia-sia.
“Setidaknya ada tiga ekosistem laut yang harus kita jaga, terumbu karang, padang lamun, dan mangrove. Karena itu semua adalah rumah ikan. Kalau itu rusak, maka hasil tangkapan Nelayan kita juga akan berkurang,” tandasnya. (Rif).








