SALAKAN POST, SALAKAN – “Tak ada besi, kayu pun jadi“. demikianlah kiranya ungkapan yang bisa digunakan untuk menggambarkan instalasi kabel PLN di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan.
Keinginan kuat untuk menjadi pelanggan PLN, membuat warga setempat rela berurusan dengan resiko, bertanggung jawab dengan urusan penggantian tiang listrik.
Di beberapa dusun, terutama di pemukiman warga yang ada di laut, batangan kayu berukuran kecil masih digunakan sebagai penyanggah instalasi kabel listrik dari rumah ke rumah.
Tinggi tiang penyangganya pun, sebagian terbilang masih cukup rendah, karena masih bisa dijangkau orang dewasa.
Kondisi itu membuat pelanggan setempat senantiasa harus menyiapkan tiang cadangan setiap saat, jika tiang penyanggah kabel sudah lapuk dan rapuh.
Sebab jika tidak begitu, tiang akan patah dan kabel listrik secara otomatis akan jatuh dan dengan mudah dijangkau anak-anak.
Meski hingga kini kondisi tersebut belum memakan korban, namun hal itu cukup dikhawatirkan berpotensi memicu beragam peristiwa, jika pelanggan sedikit lalai.
Hal yang cukup memprihatinkan tersebut, bahkan sudah berlangsung kurang lebih satu dasawarsa. Namun hingga kini, seolah dianggap hal normatif.
Ironinya, sejauh ini belum ada sedikit pun tanda-tanda dari PLN untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah itu. (Rif).
