SALAKAN POST, SALAKAN – Pertanyaan publik mengenai keputusan Rusli Moidady menyeberang dari jalur birokrasi pemerintahan sebagai sekretaris daerah (Sekda) ke jalur politik akhirnya dijawab.
Pada sesi konfrensi pers usai melakukan pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di KPU, Rusli Moidady mengungkapkan, dirinya masih memiliki kesempatan 5 tahun, berkarir di birokrasi pemerintahan.
“Jabatan saya masih lima tahun di birokrasi pemerintahan daerah, tapi saya merasa terpanggil saya ingin berbuat sesuatu yang lebih dari sekadar yang saya lakukan selama ini,” ungkap Rusli Moidady yang didampingi pimpinan-pimpinan partai pengusungnya.
Namun kesempatan baik itulah yang justru menjadi alasan pria yang dikenal ramah tersebut rela meletakkan jabatan Sekda yang telah diembannya selama bertahun-tahun.
Meski memiliki jabatan sangat strategis di pemerintahan daerah, namun calon Bupati yang juga berdarah ‘pau lipu’ itu merasa memiliki banyak keterbatasan untuk mengakses sumber daya daerah yang ada.
“Selama ini, saya merasa terbatas untuk mengakses sumber-sumber daya daerah yang ada, baik melakukan lobi-lobi di pusat mau pun ada program-program yang mungkin ke depan kita akan pertajam,” bebernya.
Sehingga, dirinya mengaku merasa terpanggil untuk memperjuangkan nasib daerah ke arah yang lebih baik lewat jalur politik.
“Saya melihat, akhir-akhir ini masyarakat perlu ada pemimpin yang benar-benar mencintai mereka dan memikirkan nasib mereka untuk lebih baik ke depan,” kata dia.
Salah satu yang menjadi prioritas dalam visi misi pasangan ini adalah peningkatan infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat, terutama penyediaan air bersih yang maksimal.
Rusli Moidady sendiri menggandeng pengusaha lokal berkelas, Serfi Kambey sebagai pasangannya pada Kontestasi pilkada serentak yang akan digelar pada November mendatang.
Paslon ini diusung tiga partai koalisi yakni Partai Golkar yang terdiri dari tiga kursi di DPRD, Partai Perindo 1 Kursi dan PBB 1 kursi. (Rif)








