SALAKAN POST, SALAKAN – Rakyat Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam historis politiknya pada 2017 silam, terbukti pernah mencatatkan diri sebagai tamu di daerahnya sendiri.
Pernyataan itu secara tegas disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Banggai Kepulauan, Irwanto IT. Bua dalam orasi politiknya saat Kampanye terbatas Paslon Rusli Moidady dan Serfi Kambey (Rusli – Serfi) di Kecamatan Bulagi.
“Cukup sudah, selama lebih dari lima tahun, kita menjadi tamu di negeri sendiri hanya karena kita salah memilih pemimpin,” kata Iwan Bua sapaan Irwanto IT. Bua.
Sebagai konsekuensi dari kesalahan memilih itu pula, sehingga uang rakyat Bangkep senilai Rp 29 Miliar raib dibawa oleh oknum pejabat yang notabenenya didatangkan oleh pemimpin dari luar.
“Pau Lipu” Banggai Kepulauan, sebut Iwan, mempunyai stok putra-putri terbaik yang lebih memahami karakteristik daerah dan siap membawa kedaulatan serta mengangkat derajat masyarakatnya sendiri.
“Lalu bagaimana jadinya, jika seorang calon pemimpin tidak mengetahui sumber daya dan masalah di setiap desa yang ada di Kecamata Bulagi,” tandasnya di hadapan ratusan masyarakat Desa Oluno.
Rusli Moidady sebagai salah satu putra terbaik daerah, sambung dia, sejak menduduki jabatan sekretaris daerah sudah memetakan permasalahan dan sumber daya yang dimiliki daerah ini.
Berdasarkan alasan itu juga kemudian, Rusli Moidady berani menyeberang dari birokrasi ke jalur politik untuk mengabdikan diri menyejahterakan masyarakat Bangkep
Iwan menambahkan, ada dua alasan Partai Golkar menjatuhkan pilihan pada Rusli Moidady sebagai calon kepala daerah. Pertama, atas dasar survei internal partai di seluruh wilayah menempatkannya sebagai orang dengan elektabilitas tertinggi kedua dari mantan Bupati, Lania Laosa, yang juga kini ikut mendukung paslon Rusli – Serfi.
Kedua, masyarakat Bangkep dari hasil survei tersebut menyebutkan sangat ingin kembali dipimpin oleh putra daerah.
“Jadi, tidak perlu lagi ada pertimbangan apa pun, kita harus menangkan Rusli Moidady dan Serfi Kambey sebagai kepala daerah agar kita kembali berdaulat di negeri kita sendiri,” tukasnya. (Rif)