SALAKAN POST, SALAKAN – Masalah pemadaman listrik yang dihadapi masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) beberapa bulan belakangan, perlahan-lahan mulai mendapatkan solusi.
Ihsan Basir, Pj Bupati Banggai Kepulauan dalam konferensi pers, Senin (18/11) mengatakan, berdasarkan komunikasinya dengan PLN Sub Rayon Salakan, dijelaskan bahwa akhir Oktober 2024, gangguan pasokan listrik sempat mengalami pengurangan dari 1.300 kW menjadi 500 kW.
Namun, pada 10 -13 November 2024, terjadi peningkatan penghentian bergilir hingga 2.000 kW. Hal itu diakibatkan oleh kebutuhan pemeliharaan mesin-mesin pembangkit yang mengalami gangguan.
Terkini, beban puncak kelistrikan Banggai Kepulauan terhitung mencapai 5,46 MW. Sementara daya mampu pasok hanya sebesar 3,73 MW, sehingga terjadi defisit daya sebesar 1,73 MW.
Beberapa faktor penyebab terjadinya defisit, antara lain, Gangguan liner pada Mesin MAN D (Mobile). 2. Gangguan Shil Generator pada Mesin MAS D (Pemda). 3. Gangguan main bearing pada Mesin Cummins KTA50. 4. Gangguan pada dua unit Mesin KIP.
Karena itu, Ihsan Basir telah berupaya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Salah satu pihak yang ditemuinya adalah Direktur Bidang Manajer Risiko PLN Pusat, Suroso Isnandar di Gedung PLN Jakarta kemarin sabtu 09/11/ 2024 lalu
Dari hasil diskusinya dengan Suroso Isnandar di sela kegiatan saresehan Ikatan Alumni ITB tersebut, Ihsan Basir kemudian diminta untuk menemui General Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah SULTENGGO.
“Dari sana kita mendapat usulan untuk menemui General Menejer PT. PLN Wilayah Suluttenggo. Dan hasilnya, kita disarankan untuk mengajukan relokasi mesin dari PT. PLN Nusajaya Jakarta dan Papua,” tuturnya.
Jadwalnya, pekan depan mesin tambahan itu akan tiba di Salakan dan akan mulai dioperasikan pada 15 Desember 2024.
Ihsan Basir menjelaskan, posisi pemda Bangkep berada di luar struktur PT. PLN, sehingga pihaknya hanya bisa memperkuat upaya koordinasi ke struktur teratas.
Di samping itu, Pj Bupati berencana mengajukan usulan agar status PLN Salakan ditingkatkan dari Sub Rayon menjadi Rayon, sehingga kualitas pelayanannya bisa menjadi lebih baik.
“Terkait status PLN Bangkep yang masih Sub Rayon, ini juga menjadi perhatian saya. Sehingga saya berencana akan mengusulkan peningkatannya menjadi Ryaon agar kualitas pelayanannya lebih baik,” bebernya.
Karena itu, menurutnya, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat, karena itu sangat penting dalam pengupayaan pelayanan kelistrikan di daerah. (Rif)