Di Depan Kemen PPA, Pj Bupati Bangkep Paparkan Pemenuhan Indikator KLA

CAPT : Rapat Virtual Verifikasi Kabupaten Layak Anak, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan dengan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, Kamis (8/6). [FOTO : RIFAN/SALAKAN POST]

SALAKAN POST, SALAKAN –Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) menjadi salah satu peserta dalam program kegiatan Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2023.

Keikutsertaan Kabupaten Bangkep diselenggarakan selama dua hari, mulai dari Persiapan Verifikasi pada Rabu (7/6) dan Pelakasanaan Verifikasi yang digelar secara virtual pada Kamis (8/6) di ruang kerja Wakil Bupati.

Bacaan Lainnya

Pj Bupati, Ihsan Basir saat memaparkan indikator pemenuhan KLA di hadapan Kementerian PPA menyebutkan, pemerintah daerah telah membentuk gugus tugas yang terdiri dari beberapa klaster.

“Pengarahnya Bupati, terdiri dari koordinator klaster yang memang leading sector di bidang masing-masing dari Dinas Dukcapil sampai dengan dinas P3AP2KB,” kata Ihsan Basir.

Klaster I, sambung Ihsan Basir, bertanggung jawab terhadap registrasi kelahiran, akte kelahiran, dan kartu identitas anak.

Selanjutnya yang harus diadakan di klaster I adalah fasilitas Informasi layak anak dan Forum Anak Daerah, ‘Pomenggon Noa’. Terkait itu, Pemda Bangkep menurut Pj Bupati tengah meningkatkan kerja sama dengan Perpustakaan.

“Kemudian untuk Inovasi ‘Peling Santun’ Disdukcapil, saya berkali-kali menyampaikan ke kepada dinas dukcapil agar akta lahir dan KIA harus digenjot, karena kita sedang berupaya menjadikan Banggai Kepulauan menjadi kabupaten layak anak.

Kerja sama itu dilakukan untuk taman yang baru akan dibangun. Di dalamnya akan disediakan ruang pojok fasilitasi informasi, baik berupa informasi layak anak mau pun keterbukaan akses anak terhadap internet.

Klaster II, yakni sosialisasi pencegehan perkawainan anak oleh OPD terkait dan Lembaga masyarakat yang sudah dilakukan. Kemudian Lembaga konsultasi keluarga, ruang bermain anak di instansi dan fasilitas umum.

“bahkan di PU, saya meminta secara khusus, kalau ada tempat di kantor PU itu, mungkin juga ada ruang bermain anak,” ujarnya

Program untuk anak selamat ke dan dari sekolah juga sudah disampaikan Pj Bupati ke Kepala Dinas perhubungan. “Di Kementerian Perhubungan saya sudah bicara banyak, termasuk hal-hal menyangkut ramah anak ini,” tuturnya.

Klaster III adanya fasilitas pelayanan ramah anak. Adanya tim penanganan masalah gizi anak, yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting yang sudah dibuat.

“Beberapa hari laluibu mendagri termasuk pak mendagri sudah mengunjungi program penurunan stunting dan juga perda kawasan tanpa rokok,” paparanya.  

Klaster IV terkait sekolah ramah anak yang sudah dan sedang terus dilaksanakan. Kegiatan sanggar seni dan kegiatan olahraga, rumah ibadah ramah anak.

“Saya sendiri cawe-cawe ke beberapa masjid untuk terus menggirahkan agar ada rumah ibadah ramah anak di masjid dan juga di gereja,” katanya

Klaster lima, lanjutnya, ada perda perlindungan anak, identifikasi terhadap 12 kelompok anak TK, kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak, dan penjangkauan terhadap beberapa kasus.

Berkaitan dengan Inovasi, pemerintah Bangkep telah melaksanakan gerakan ‘Malane Mola’ atau Laki-laki bisa. Substansinya yakni mempererat hubungan ayah dan anak.  

Untuk diketahui, kegiatan pelaksanaan verifikasi ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). (Rif)

Pos terkait