SALAKAN POST, SALAKAN – Hanya butuh waktu dua ronde bagi Melda monalisa untuk memaksa lawannya menyerah di partai final tinju putri, Porprov IX Sulteng, Rabu (14/12).
Petinju putri asal Bangkep berusia 18 tahun itu membukukan kemenangannya, usai menundukkan atlit tinju asal Kabupaten Parigi Moutong di ronde kedua.
Gelar perdana bagi wanita muda kelahiran Desa Bangunemo tersebut, sekaligus memastikan tambahan pundi medali emas Bangkep di ajang empat tahunan itu.
Anak asuh dari Frangki Mabuat itu mengaku sangat bersyukur dan senang atas pencapaian itu. Karena menurut dia, usaha kerasnya salama ini tidak sia-sia.
“Bersyukur dan senang dengan kemenangan ini, karena usaha keras saya akhirnya membuahkan hasil,” kata putri dari Bapak Edi Yaidule dan Ibu Serpina Ndabeo itu.
Olehnya itu, kemenangan tersebut ia persembahkan terutama kepada orang tua, pelatih, Pemda Bangkep, Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Bangkep, dan juga untuk seluruh masyarakat Bangkep.
Ia berharap, dirinya terus mendapat dukungan dari semua pihak untuk melanjutkan karirnya sebagai atlit tinju hingga menjadi petinju professional.
“iya, mudah-mudahan dapat dukungan terus, supaya saya bisa menjadi petinju professional,” kata Melda.
Ia juga berharap agar seluruh masyarakat Bangkep tetap mendukung seluruh atlit yang berlaga di pentas Proprov tahun ini.
Sementara itu, Sekretaris Pertina Bangkep, Fahmi Hambali yang mendampingi atlitnya sejak awal mengaku sangat bangga dan mengapresiasi pencapaian Melda.
Raihan Melda ini, sebut dia, tentu akan membawa nama baik keluarganya, masyarakat Bangkep, Pemerintah daerah, terutama bagi Pertina.
“Pencapaian ini tentu akan berdampak baik bagi semua pihak terkait, keluarga Melda, masyarakat bangkep, pemerintah daerah, terkhusus Pertina Bangkep,” sebut dia.
Harapannya, atlit tinju Bangkep tetap mendapat dukungan. Bahkan, atlit yang bisa membawa pulang medali bisa diberikan ‘reward’.
“Terima Kasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat Bangkep yang telah mendoakan dan mendukung atlit Bangkep di Proprov tahun ini. Bangkep, Mola, mola, mola,” tutupnya. (Rif)
